Kamis, 02 Juni 2011

0 Laporan Kegiatan Pelatihan Pemantauan Burung Pemansa 2010

Date: Kamis, 02 Juni 2011 22.25
Category:
Author: Rado mjs
Share:
Responds: 0 Comment
PENDAHULUAN
Raptor Indonesia mempunyai kegiatan rutin setiap tahun yaitu kegiatan pemantauan raptor migran yang melintas di Indonesia sebagai bagian dari kerja sama internasional. Pada tahun ini dalam rangka menyambut musim migrasi raptor RAIN kembali melakukan kegiatan peningkatan kapasitas yang merupakan rangkaian dari kegiatan Festival Migrasi Burung Pemangsa 2010 yang diadakan di beberapa daerah seperti Bogor, Jogja, Semarang dan Bali. Khusus untuk wilayah Bogor, kegiatan ini bekerja sama dengan Suaka Elang dan didukung oleh PT. Chevron Geothermal Salak.

Kegiatan pelatihan teknik pemantauan dan identifikasi raptor ini dilaksanakan pada minggu-minggu awal musim migrasi pada bulan Oktober. Kegiatan ini selain ditujukan bagi anggota juga terbuka bagi masyarakat umum yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap upaya pelestarian dan konservasi raptor di Indonesia.

Paska pelatihan, kegiatan selanjutnya adalah pemantauan bersama secara serempak setiap sabtu minggu selama musim migrasi yaitu Oktober-November. Kegiatan pemantauan dikerjasamakan dengan komunitas pengamat burung yang ada di Jawa dan Bali serta anggota RAIN di masing-masing daerah.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kepedulian, pelestarian dan penelitian raptor migrant di Indonesia untuk generasi muda. Selain itu, kegiatan ini juga bermaksud untuk mengetahui jenis, jumlah dan jalur migrasi raptor yang melintasi Indonesia.

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah:

Pertukaran informasi mengenai paya pelestarian raptor dan habitatnya di Indonesia
Peningkatan kapasitas bagi para peneliti dan pemerhati elang di Indonesia terutama para peneliti muda.
Memetakan jalur dan lokasi strategis bagi burung pemangsa yang melakukan migrasi dan melintas di Jawa dan Bali
Memperkuat database burung pemangsa”Raptor migran” di Jawa dan Bali.

HASIL YANG DIHARAPKAN:

Meterial pelatihan bisa menjadi bahan rujukan untuk kegiatan penelitian dan upaya konservasi, dan pengembangan pemantaan migrasi raptor di Indonesia.
Meningkatnya minat para peneliti muda dalam penelitian dan konservasi elang serta pemantauan migrasi raptor jangka panjang.
Tersedianya peta jalur migrasi yang digunakan burung pemangsa yang bermigrasi di Jawa dan Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Terkumpulnya pangkalan data burung pemangsa migrasi di Jawa dan Bali khususnya, dan Indonesia pada umumnya.

PERSIAPAN

Beberapa tahapan yang dilakukan dalam melakukan kegiatan adalah sebagai berikut;

Kegiatan persiapan dimulai dengan penyusunan proposal kegiatan dari bulan-bulan sebelum kegiatan pelatihan ini berlangsung. Kemudian hal berikutnya adalah rapat-rapat working group kecil untuk penyusunan rencana kegiatan dan tema yang akan di usung dalam kegiatan pelatihan yang berhubungan dengan Teknik Pemantauan dan Identifikasi Raptor Migrant.
Pendistribusian proposal kegiatan kepada lembaga-lembaga donatur di Bogor dan sekitarnya sebagai bentuk penggalangan dana kegiatan.
Tahapan berikutnya adalah pembuatan tor kegiatan pelatihan dan penyebaran informasi melalui media mailing list RAIN (raptorindonesia@yahoogroups.com) dan beberapa mailing list lain seperti Burung Nusantara (BurungNusantara@yahoogroups.com) serta mailing list Unit Konservasi Fauna Institut Pertanian Bogor (unikonservasifauna@yahoogroups.com). Penyebaran informasi melalui beberapa media mailing list ini di anggap cukup efektif dan memiliki sasaran yaitu para pemerhati dan para komunitas pengamat burung yang ada di Indonesia terutama yang berada di wilayah Jakarta dan Bogor. Selain penyebaran informasi melalui mailing list juga dilakukan melalui press release yang disebar ke beberapa media seperti website dan talkshow di radio Jakarta yaitu Green Radio dan Radio Pemerintah Bogor, Radio Sipatahunan Bogor. Hal tersebut terbukti cukup berhasil menarik minat para akademisi yang tergabung di mailing list Burung Nusantara serta Uni Konservasi Fauna(UKF) IPB. Penyebaran informasi tersebut cukup berhasil, hal ini dapat dilihat dari peserta pelatihan yang hadir dalam acara tersebut ternyata bukan hanya dari Jakarta dan Bogor tapi juga dari Semarang, Jogja, Surabaya, Jambi dan bahkan satu peserta berasal dari Manokwari, Papua.

PELAKSANAAN

Kegiatan Festival Migrasi Burung Pemangsa 2010 dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Nopember yang diantaranya adalah:

1. Pelatihan Teknik Pemantauan dan Identifikasi Burung Pemangsa.

Kegiatan Pelatihan di Bogor dilaksanakan pada tanggal 09-10 Oktober 2010 di ruang meeting CICO Resort Cimahpar satu hari penuh dengan pemberian materi kepada peserta mengenai upaya penelitian dan methode-methode penelitian terhadap raptor migrant. Hari kedua adalah simulasi pemantauan Raptor di kawasan Puncak.
Pemantauan Burung Pemangsa

Pemantauan Burung Pemangsa

Hari Pertama (09 Oktober)
Pemaparan Materi

Pemaparan Materi

Kagiatan ini dilaksanakan pada tanggal 09 Oktober satu hari penuh di meeting room CICO Resort, Cimahpar. Kegiatan dimulai pada pukul 09:00 – 17:00 dan diisi oleh 7(tujuh) Pemateri yang terdiri dari:

Ditjen PJLWA, Bina Cinta Alam, PHKA(Dr. Bambang Suriyanto, MSc): Kolaborasi Program Pengelolaan Raptor di Indonesia.
Suaka Elang (Gunawan- Direktur Suaka Elang)
Puslit Biologi – LIPI (Dr. Dewi M. Prawiradilaga); Pengelolaan Raptor Ek-situ (Rehabilitasi, Release dan Sanctuary)
RAIN (Adam A. Supriyatna): Status Konservasi Raptor Diurnal di Indonesia
RAIN (Wishnu Sukmantoro); Upaya Penelitian Raptor Migrant di Indonesia; Dasar-dasar Pengamatan Raptor Migrant
Institut Pertanian Bogor-IPB (Dr. Syartinilia Wijaya); Pemantauan Raptor Migrant menggunakan Sattelite Tracking.
Burung Indonesia (Dwi Mulyawati): Teknik Pemantauan dan Identifikasi Raptor Migrant.

Kegiatan di hari pertama adalah pemberian materi di dalam ruangan. Kegiatan ini dilaksanakan satu hari penuh. Kegiatan paska pemberian materi yaitu dimalam hari juga dilakukan diskusi dan sharing informasi mengingat dari para peserta yang hadir bukan hanya dari Jakarta, Bogor dan sekitarnya melainkan ada yang dari Jambi, Semarang, Jogja dan Manokwari.

Hari Kedua (10 Oktober )
simulasi Pemantauan Burung Pemansa
Kagiatan dihari kedua adalah kunjungan lapang yaitu di Bukit Paralayang, Puncak. Kawasan tersebut merupakan lokasi yang dijadikan lokasi pemantauan secara rutin setiap tahunya oleh RAIN dan lembaga mitra RAIN. Kegiatan dihari kedua ini adalah simulasi metode pemantaan dan identifikasi dengan mengguakan lembar pengamatan raptor migrant. Tim dibagi menjadi 4 (empat) tim dengan masing-masing tim didampingi satu fasilitator.

Lima (5) jenis raptor berhasil teridentifikasi pada saat kegiatan berlansung. Adapun jenis yang teramati adalah sebagai berikut:

Elang Jawa(Nisaetus bartelsi): Jenis ini terpantau terbang berputar kemudian bertengger.
Elang Hitam (Ictinaetus malayensis): Terbang berputar kemudian meluncur menghilang kehutan.
Sikep Madu Asia (Pernis ptilorhynchus orientalis): Terbang sendirian “solo” ke arah Tenggara
Elang-alap Cina (Accipiter soloensis): datang dari arah barat , berputar, kemudian terbang menuju arah cianjur.
Elang-alap Jepang (Accipiter gularis): Datang dari arah barat menuju arah Cianjur.

Akhir dari kegiatan pelatihan ini adalah diskusi dan sharing hasil pengamatan yang dilakukan oleh masing-masing tim peserta pelatihan ini. Rangkaian kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan minat dan kemampuan para peserta pelatihan sehingga melahirkan peneliti raptor di Indonesia dalam upaya penelitian dan konservasi raptor di Indonesia.

2. Pemantauan Bersama Migrasi Raptor

Kegiatan pemantauan migrasi raptor sudah di inisiasi oleh RAIN sejak tahun 2001 dan terus berlanjut. Kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun ini melibatkan banyak komunitas pengamat burung dan lembaga-lembaga terkait.

Pemantauan bersama migrasi raptor ini dilakukan serempak Jawa dan Bali setiap hari Sabtu dan Minggu selama bulan Oktober hingga November. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan komunitas pengamat burung di masing-masing daerah dan anggota RAIN yang berada di Jawa dan Bali.

PENUTUP

Kegiatan ini bukanlah akhir, tapi baru permulaan dalam usaha kami ikut serta dalam melakukan usaha konservasi raptor dan habitatnya di Indonesia. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan ini, namun itu menjadi pelajaran berharga bagi kami agar dapat melaksanakan kegiatan serupa yang kebih baik di masa yang akan datang.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah ikut serta mendukung sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar. Semoga kerja sama yang baik ini tetap dapat terjaga dan semakin berkembang di kemudian hari.

source : http://suakaelang.org/366/

Artikel Terkait :



Posting Komentar